MAKALAH
PEMERIKSAAN
AKUNTANSI 1
“Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia”
Dosen Pengasuh: Mia
Dosen Pengasuh: Mia
DISUSUN OLEH:
v Putri Anggren 222014054
v Riska
suriyanti 222014025
v Putri
kurnia sari 222014000
v Vinta
ervianti 222014054
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN
AJARAN 2015/2016
Kata
pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
ucapkan syukur Alhamdulillah atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang bertemakan tentang audit berbasis
ISA (auditing berbasis resiko).
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu dalam pembuatan makalah ini kami bnyak mengucapkan bnyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontibusi terutama pada dosen pembimbing mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1 (audit).
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu dalam pembuatan makalah ini kami bnyak mengucapkan bnyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontibusi terutama pada dosen pembimbing mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1 (audit).
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah tentang audit berbasis ISA ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca.
Palembang,
17 Mei 2016
Hormat
kami,
Penyusun,
Daftar
Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
I.1.
Latar Belakang ............................................................................................................... 1
I.2.
Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
I.3.
Tujuan ............................................................................................................................. 2
Bab II. Pembahasan ........................................................................................................... 3
II.
1. Audit Berbasis Isa ........................................................................................................ 3
II.2.
Pengertian Audit Berbasis Resiko (Auditing Berbasis ISA)......................................... 3
II.3.
Langkah-Langkah Audit Berbasis Resiko(Auditing Berbasis ISA) ............................. 4
II.4.
Tujuan Audit Berbasis Resiko ...................................................................................... 5
II.5.
Manfaat Audit Berbasis Resiko(Auditing Berbasis ISA) ............................................ 6
II.6.
Ruang Lingkup Audit Berbasis Resiko(Auditing Berbasis ISA) ................................. 6
II.7.
Struktur Dan
Sistematika Isa ........................................................................................ 7
II.8.
Pelaksanaan Audit Berbasis Resiko (Auditing Berbasis ISA) ..................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang.
Salah
satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah
perusahaan adanya peranan efektif dan efisien dari satuan pengendalian internal
atau yang sering disebut dengan internal audit. Pemahaman yang mendalam akan
sebuah proses tehnik serta langkah –langkah dalam melakukan proses audit akan
memberi dampak yang fositip bagi perusahan terutama dalam meminimalkan resiko
suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan saat ini indonesia mengadopsi audit
berbasis ISA dalam laporan keuangan untuk meningkatkan kepercayaan investor
terhadap kualitas informasi keuangan di indonesia.
ISA
(International Standards on Auditing) merupakan standar audit terbaru yang
telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013, Akuntan Publik di
Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar yang
baru inISA (International Standards on Auditing) merupakan standar
audit terbaru yang telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013,
Akuntan Publik di Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan
berdasarkan standar yang baru ini.
ISA sepenuhnya
mengadopsi pendekatan Audit Berbasis Resiko, sehingga saat ini penerapan Audit
Berbasis Resiko bagi auditor di Indonesia menjadi hal wajib (mandatory). Audit
Berbasis Resiko atau Risk Based Audit (RBA) merupakan pendekatan audit yang
berkembang pesat sejak tahun 2000an. Pendekatan saat ini mendapatkan perhatian
yang luas dan dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif karena terbukti
paling cocok diterapkan untuk kondisi lingkungan bisnis yang selalu
berubah-ubah seperti sekarang ini. Indonesia telah meratifikasi ketentuan untuk
menerapkan International Standards on Auditing (ISA) mulai awal tahun 2013.
I.1.
Rumusan Maslah.
1. Apa
itu audit berbasis isa (auditing berbasis resiko)?
2. Langkah-langkah
apa saja yang terdapat di dalam audit berbasis resiko (auditing isa)?
3. Apa
saja tujuan dari audit berbasis resiko (auditing isa)?
4. Apa
saja manfaat dari audit berbasis resiko (auditing isa)?
I.2.
Tujuan.
1. Agar
pembaca mengetahui yang di maksud dengan audit berbasis resiko (auditing isa).
2. Untuk
lebih mengetahui langkah-langkah apa saya yang terdapat dalam audit berbasis
resiko (auditing isa).
3. Untuk
mengetahui tujuan dari audit berbasis resiko (auditing isa).
4. Untuk
mengetahui manfaat dari audit berbasis resiko (auditing isa).
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Audit Berbasis Isa.
ISA
(International Standards on Auditing) merupakan standar audit terbaru yang
telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013, Akuntan Publik di
Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar yang
baru inISA (International Standards on Auditing) merupakan standar
audit terbaru yang telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013,
Akuntan Publik di Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan
berdasarkan standar yang baru ini.
ISA adalah
proses audit berbasis resiko. Artinya auditor harus menilai kemampuan manajemen
dalam mengukur, merespon dan melaporkan resiko. Apabila manajemen memiliki
pemahaman yang cukup mengenai resiko, maka auditor tidak harus meningkatkan
tingkat ketelitian yang akan menambah prosedur atau waktu analisa.
ISA sepenuhnya
mengadopsi pendekatan Audit Berbasis Resiko, sehingga saat ini penerapan Audit
Berbasis Resiko bagi auditor di Indonesia menjadi hal wajib (mandatory). Audit
Berbasis Resiko atau Risk Based Audit (RBA) merupakan pendekatan audit yang
berkembang pesat sejak tahun 2000an. Pendekatan saat ini mendapatkan perhatian
yang luas dan dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif karena terbukti
paling cocok diterapkan untuk kondisi lingkungan bisnis yang selalu
berubah-ubah seperti sekarang ini. Indonesia telah meratifikasi ketentuan untuk
menerapkan International Standards on Auditing (ISA) mulai awal tahun 2013.
II.2.
Pengertian Audit Berbasis Resiko (Auditing Berbasis ISA).
Proses audit ini
didasarkan ISA atau International Standards on Auditing. ISA menekankan
berbagai kewajiban entitas dan manajemen, berbagai kewajiban entitas dapat
disebut pihak-pihak berkepentingan atau TCWG “Those charged with
governance”. Proses audit berbasis ISA merupakan proses audit berbasis
risiko yang mengandung tiga langkah kunci yaitu Risk Assessment (Penialain
Risiko), Risk Response (Merespon Risiko) dan Report (Pelaporan).
Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah metodologi pemeriksaan yang
dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko
telah dikelola di dalam batasan risiko yang telah ditetapkan
manajemen pada tingkatan korporasi. Pendekatan audit ini berfokus dalam
mengevaluasi risiko-risiko baik strategis, finansial, operasional, regulasi dan
lainnya yang dihadapi oleh organisasi.
Dalam Audit berbasis risiko, risiko-risiko yang tinggi
diaudit, sehingga kemudian manajemen bisa mengetahui area baru mana yang
berisiko dan area mana yang kontrolnya harus diperbaiki. Risk-Based
Audit memastikan bahwa seluruh tanggung jawab manajemen telah dilakukan
secara efektif. Tanggung jawab manajemen yang utama termasuk memastikan
internal control telah memadai dan manajemen risiko telah dilakukan dengan
tepat, diikuti oleh berbagai fungsi dan unit kerja di perusahaan.
Peran Risk-Based Audit dalam
peningkatan Internal Control dan Proses Manajemen Risiko sangat
menyeluruh dan strategis. Oleh karena itu apabila Risk Based
Auditdiimplementasikan dengan konsisten, maka efektivitas Internal
Control dan Proses Manajemen Risiko perusahaan akan meningkat.
Pendekatan audit berpeduli risiko
bukan berarti menggantikan pendekatan audit konvensional yang dijalankan oleh
lembaga audit intern yang sudah berjalan selama ini. Pendekatan ini hanya
membawa suatu metodologi audit yang dapat dijalankan oleh auditor intern dalam
pelaksanaanpenugasan auditnya melalui pendekatan dan pemahaman atas risiko yang
harus diantisipasi, dihadapi, atau dialihkan oleh manajemen guna mencapai
tujuan.
Perbedaan pendekatan audit berpeduli
risiko dengan pendekatan audit konvensional adalah pada metodologi yang
digunakan dimana auditor mengurangi perhatian pada pengujian transaksi
individual dan lebih berfokus pada pengujian atas sistem dan proses bagaimana
manajemen mengatasi hambatan pencapaian tujuan, serta berusaha untuk membantu
manajemen mengatasi (mengalihkan) hambatan yang dikarenakan faktor risiko dalam
pengambilan keputusan.
II.3. Langkah-Langkah Audit Berbasis
Resiko(Auditing Berbasis ISA).
1.
Tahap Penjelasan Risiko Assessment
Penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan, merancang dan melaksanakan prosedur audit
selanjutnya untuk menanggapi risiko salah saji.
v Partner dan
Tim inti audit terlibat aktif dalam audit plan.
v Skeptisisme Profesional dalam upaya
mencapai asurans yang layak.
v Rencanakan auditnya mencakup waktu
dalam audit plan akan memastikan tujuan audit dipenuhi.
v Diskusi tim audit dan komunikasi
berkelanjutan.
v Fokus identifikasi risiko yang
relevan.
v Evaluasi cerdas
tanggapan manajemen atas risiko.
v Profesional
Judgment dalam penerimaan klien, develop audit strategy, materiality, develop
analytic procedure dan pertimbangan audit khusus yang diperlukan
2.
Risiko
Response
Merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya untuk menanggapi
risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
v Uji
Pengendalian/ test of controls.
v Prosedur
Analitikal Substantif.
v Pendadakan/
Upredictable examination.
v
Management
Override.
v Significant
Risks.
3.
Reporting
Merumuskan pendapat berdasarkan bukti yang diperoleh ;
membuat dan menerbitkan laporan yang tepat sesuai kesimpulan audit. Jika semua
prosedur sudah dilaksanakan dan kesimpulan dicapai, maka: Temuan audit
dilaporkan kepada manajemen dan TCWG Opini audit dirumuskan dan keputusan
mengenai redaksi yang tepat untuk laporan auditor dibuat.
Tujuannya audit berbasis risiko
adalah memberikan keyakinan kepada Komite Audit, Dewan Komisaris dan
Direksi bahwa:
v Perusahaan telah memiliki proses manajemen risiko, dan proses tersebut
telah dirancang dengan baik.
v Proses manajemen risiko telah diintegrasikan oleh manajemen ke dalam
semua tingkatan organisasi mulai tingkat korporasi, divisi sampai unit kerja
terkecil dan telah berfungsi dengan baik.
v Kerangka kerja internal dan tata kelola yang baik telah tersedia
secara cukup dan berfungsi dengan baik guna mengendalikan risiko.
v
menjadi sistem check dan balance terhadap kontrol
organisasi
v meningkatkan
kemampuan dalam mengidentifikasi kesalahan dalam laporan keuangan
v meningkatkan
kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengukur risiko
v meningkatkan
kemampuan dalam mengidentifikasi adanya fraud atau masalah lainnya
v mengungkap
temuan mengenai kelemahan yang dimiliki manajemen.
v Fleksibilitas waktu
Karena
prosedur penilaian risiko tidak menguji transaksi dan saldo secar rinci,
prosedur itu dalam di laksankan jauh sebelum akhir tahun (dengan asumsi , tidak
ada perubahan operasinal yang besar).
v Upaya tim audit
terfokus pada area kunci
Dengan memahami dimana
risiko salah saji material bisa terjadi dalam laporan keuangan, auditor dapat
mengarahkan tim audit ke hal-hal dan beresiko tinggi dan mengurangi pekerjaan
pada lower risk areas. Dengan demikian sumber daya atau staff audit di
manfaatkan sebaik-baiknya.
v Prosedur audit terfokus pada risiko
Prosedur audit
selanjutnya di rancang untuk menanggapi risiko yang di nilai. Oleh karena itu,
uji rincian yang hanya menanggapi risiko secara umum akan dapat di kurangi
secara signifikan atau bahkan sama sekali di hilangkan.
v Pemahaman atas pengendalian
internal
Pemahaman terhadap pengandalian intern
(yang di wajibkan ISA) memungkin auditor mengambil keputusan yang tepat, untuk
menguji/tidak menguji efektif nya pengendalian intern.
v Penilaian atas identifikasi risiko yang dilakukan oleh manajemen
termasuk risiko bisnis yang dapat menghalangi pencapaian tujuan
perusahaan.
v Mengetahui kadar dan dampak risiko yang menimpa perusahaan.
v Mempercepat eskalasi risiko tinggi kepada manajemen puncak.
v Kemampuan melakukan pemeriksaan manajemen risiko yang akan ditularkan
kepada seluruh anggota auditor maupun audit.
II.7.
Struktur Dan Sistematika ISA.
Seksi-Seksi
|
Penjelasan
|
Introduction
(Pengantar)
|
Informasi tentang tujuan, lingkup dan pokok bahasan
dari ISA tersebut, hal-hal yang
diharapkan dari auditor
|
Objective
(Tujuan)
|
Pernyataan yang jelas mengenai tujuan auditor secara
menyeluruh (overall objectives) Untuk mencapai tujuan tersebut harus
memperhatikan ISA yang lain.
|
Definitions
(Definisi)
|
Mencantumkan istilah-istilah yang berkenaan dengan
hal-hal yang dibahas
|
Requirements
(Persyaratan/Ketentuan)
|
Setiap tujuan didukung oleh penjelasan mengenai
persyaratan yang diwajibkan. Kewajiban dinyatakan dengan frasa “the auditor
shall” atau “auditor wajib”
|
Application and Other Explanatory Material
|
Petunjuk untuk melaksakanan persyaratan / kewajiban
1. Menjelaskan lebih tepat
2. Mencantumkan
pertimbangan-pertimbangan
3. Contoh prosedur
|
Appendices (Lampiran)
|
Merupakan bagian tidak terpisahkan. Tujuan dan
maksud digunakannya suatu lampiran dijelaskan dalam batang tubuh ISA
|
II.8. Pelaksanaan Audit Berbasis Risiko.
Pelaksanaan audit
berbasis risiko, terdapat 4 pokok bahasan :
1.
Skeptisisme professional
Auditor wajib
merencanakan dan melaksanakan suatu audit dengan Skekeptisi professional dengan
menyadari bahwa mungkin ada situasi yang menyebabkan laporan keuangan disalah
sajikan secara material.
2.
Kearifan professional
Auditor wajib
melaksanakan kearifan professional dalam merencanakan dan melaksanakan suatu
audit atas laporan keuangan.
3.
Asurans yang
layak
Untuk memperoleh
asurans yang layak auditor memperoleh bukti auditor yang cukup dan tepat untuk
menekan risiko audit ketingkat rendah yang dapat diterima, dengan demikian
memungkinkan auditor menarik kesimpulan yang layak untuk digunakan sebagai
dasar pemberian pendapat auditor.
4. Gunakan tujuan sesuai
ISAs yang relevan
Untuk mencapai tujuan
seluruhnya auditor wajib menggunakan tujuan yang dinyatakan dalam ISAs yang
relevan dalam merencanakan dan melaksanakan audit tersebut dengan memperhatikan
keterkaitan diantara berbagai ISAs.
terima kasih
BalasHapusbermanfaat sekali :)